Rabu, 03 Juli 2013

Cerita Seram Guru SD Ku

Hai, nie cerita guru SD ku. Sewaktu baru masuk kelas 1 SD, jumlah murid di kelasku ada 40 orang. Sayang beberapa hari kemudian berkurang satu orang. Temanku Dodo diberitakan meninggal dunia akibat kecelakaan.

Tragisnya kecelakaan itu bermula ketika si Dodo salah pake baju seragam. Karena takut dimarahi guru, Dodo yang biasa diantar jemput mamanya, nekat pulang sendiri untuk berganti baju tepat beberapa menit menjelang bel berbunyi.

Sekolahku berbatasan langsung dengan jalan raya dengan arus lalu lintas yang cukup ramai. Untuk anak seusia Dodo itu sangat berbahaya. Benar aja, beberapa menit kemudian terdengar derit dan dentuman keras dari depan sekolah. Dodo ditemukan terkapar bersimbah darah. Saat itu guruku lah yang mengantar nya ke rumah sakit. Sayang dalam perjalanan dodo menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan guruku.

Enam tahun kemudian tepatnya setelah ujian kelulusan, alhamdulillah, sekolah ku meraih nilai terbaik kecamatan dan peringkat 3 kabupaten. Cukup membanggakan bagi guru dan sekolahku. Malam sebelum rapor dan ijazah dibagikan, guruku mengecek lagi nilai-nilai dari siswanya. Meringkasnya kedalam tiap map bertuliskan tiap nama siswa. Tiba-tiba guruku dikejutkan dengan map bertuliskan nama Dodo.

Dalam map itu ada ijazah dan rapor yang kosong tidak ada nilainya. Seketika bulu kuduknya merinding. Antara sadar dan tidak dia melihat dodo berdiri di sudut ruangan dengan wajah penuh darah seperti memohon kepadanya "Bu, tolong isi nilai-nilai saya bu". Guruku memekik "Astaghfirullah". Sekejap kemudian Dodo telah menghilang. Map berisi ijazah dan rapor dodo pun menghilang. Guruku melanjutkan tugas-tugasnya kembali.

Setelah selesai, beliau menghitung jumlah mapnya untuk memastikan tidak ada map yang tertinggal. Betapa terkejutnya, map itu berjumlah 40, padahal seharusnya 39. Barangkali salah menghitung, dia ulangi kembali, tapi jumlahnya masih tetap 40. Dia ulangi lagi, masih juga 40. Akhirnya dia putuskan meninggalkan map-map itu. Toh tugas-tugasnya udah rampung.

Esok harinya waktunya membagikan map-map itu kepada murid-murid. Sesuai dengan jumlah muridnya 39. Pas,tidak ada sisa. Tidak ada map Dodo. Guruku bernafas dengan lega. Sepulang dari sekolah, beliau menyempatkan diri berziarah ke makam muridnya, Dodo.

0 komentar:

Posting Komentar