Pada
saat itu aku sedang bermain di rumah saudaraku bersama kakak keduaku.
Selesai bermain di rumah saudaraku, kakak kedua ku sedang ngirim sms ke
kakak pertamaku untuk meminta jemput. Namun, di kata kakak pertamaku "ya
sebentar nyelesain setrikaan dlu". Lantas aku & kakak keduaku tenang" saja, kami (aku,kakak keduaku,saudaraku) berbincang-bincang.
Aku pergi ke toilet untuk membasuh kaki, namun kata saudaraku kakakku
sudah ada didepan dan minta untuk dibukakan pintu (lewat sms). Tapi saat
saudaraku membuka pintu tdk ada siapa", dan aku mendengar pembicaraan
itu namun aku diamkan saja (karena biasanya kakak aku itu ska bercnda).
Tapi tdak lama kemudian aku melihat kakak aku lewat di dpan kmar mandi
tapi aku hanya melhat kakinya saja. Tanpa pkir panjang aku segera keluar
dari kamar mandi untk mencri kakakku.
Saat aku tanya sama
saudaraku & kakak kedua ku mereka bilang "mbk tya (samaran) belum
jemput". Aku diam sejenak lalu yg aku lihat itu kaki siapa?.
Dan kakak pertamaku datang langsung aku tanya sama dia. Kk = kakakku Ak = aku
Kk : "assalamualaikum"
Ak : "mbk tadi aku liat mbk didepan pintu kamar mandi loh"
Kk : "mbk tadi itu bohongin kalian, tadi kakak ada di dpan kamar kok lagi setrika"
Ak : "tapi aku beneran liat mbk tadi"
Kk : "salah lihat mungkin kamu".
Tapi bkan hanya itu yg aku alami. Pernah pada saat malam aku bgun buat
sholat malam. Tanpa pkir pnjang aku langsung ambil air wudlu &
langsung menyalakan lampu. Rakaat pertama lancar tapi, pda saat aku
ambil rakaat kedua kayak ada orang yg lewat dg langkah kaki yg keras,
dan serasa ada yg menarik kursi di meja makan. Selesai aq sholat aku
melihat tdak ada siapa". Entah siapa yg kulihat itu tapi, yg kudengar
bkan hanya aku yg melihat kembaran kakak ku itu. Saudara laki"ku, kakak
keduaku, & suami kakak ku jga pernah di temuinya.
Maaf guys
jika cerita ini agak gk nyambung & tulisanku berantakan. Tapi ini
memang pengalaman yg tdk akan aku lupakan. Makasih buat admin & yg
udah baca jga. Wassalamualaikum
Jumat, 26 Juli 2013
Rabu, 24 Juli 2013
TANGAN YANG MENGEJARKU
Waktu
itu saya masih berusia 4 tahun, saya ingat ini terjadi setelah hari
raya. Saya pulang mudik, karena perjalanan sangat jauh (Kira kira 8 jam)
Saat sampai rumah saya langsung tertidur pulas. Saat saya enak enaknya
tidur pulas, saya langsung bangun karena
mau pipis. Di dekat kamar mandi ada sebuah gudang, anehnya gudang itu
terbuka. Padahal biasanya dikunci oleh ortuku
Kembali ke TKP, setelah saya buang air (Waktu itu saya sudah berani pipis tanpa dianterin Ortu), saya menuju kamar. Dan saya melewati gudang yang saya bicarakan tadi. Dan saya juga heran kenapa pintu gudang itu dibuka?(Maklum msh kecil jadi gampang curiga) Saat saya terheran heran, tiba tiba muncul sebuah tangan yang besarnya kira kira 2x Tangan orang dewasa dan berkuku sangat panjang, dan samar samar saya mendengar suara “Kemarilah, nak”
Saya langsung terpaku dan diam, waktu itu saya mau lari tapi gak bisa kayak di tahan kakinya. Langsung tangan itu menuju saya secara perlahan….semakin mendekat…. Dan baru waktu itu saya bisa lari ke kamar sambil baca bismilah (Umur 4th saya blm apal al fatihah) Barulah Tangan tersebut hilang…. Esoknya dikamar aku menceritakan kejadian tersebut pada ibu… Namun ibu saya cuma diam saja…
Itulah cerita seram saya, saya masih ingat walau udh 19th yang lalu. maaf kalo gak serem dan penulisan yg acak acakan. Mohon Comment dgn sopan
Kembali ke TKP, setelah saya buang air (Waktu itu saya sudah berani pipis tanpa dianterin Ortu), saya menuju kamar. Dan saya melewati gudang yang saya bicarakan tadi. Dan saya juga heran kenapa pintu gudang itu dibuka?(Maklum msh kecil jadi gampang curiga) Saat saya terheran heran, tiba tiba muncul sebuah tangan yang besarnya kira kira 2x Tangan orang dewasa dan berkuku sangat panjang, dan samar samar saya mendengar suara “Kemarilah, nak”
Saya langsung terpaku dan diam, waktu itu saya mau lari tapi gak bisa kayak di tahan kakinya. Langsung tangan itu menuju saya secara perlahan….semakin mendekat…. Dan baru waktu itu saya bisa lari ke kamar sambil baca bismilah (Umur 4th saya blm apal al fatihah) Barulah Tangan tersebut hilang…. Esoknya dikamar aku menceritakan kejadian tersebut pada ibu… Namun ibu saya cuma diam saja…
Itulah cerita seram saya, saya masih ingat walau udh 19th yang lalu. maaf kalo gak serem dan penulisan yg acak acakan. Mohon Comment dgn sopan
Senin, 22 Juli 2013
Cerita Rumah Berhantu
Desember
2004, ini adalah tahun terburuk dalam kehidupanku. Rumah yang sudah
bertahun-tahun kami huni harus kami tinggalkan untuk biaya pengobatan
ayahku. Akhirnya kami pindah ke sebuah rumah kontrakan yang sederhana.
Seram…sunyi dan membuat bulu kudukku berdiri ketika pertama kali aku melihat…
rumah itu.apalagi ditambah pohon lengkeng yang lebat menambah angkernya rumah itu. “Hah…malam kali ya belum dipasang lampu.”, begitu kataku dalam hati. Apalagi ketika aku memasuki rumah, “rumah yang sangat seram”, dan aku merasakan sangat tidak nyaman ketika berada disana. “Ayo ma kita pulang, besok baru kita kesini lagi” kataku. Ketika aku akan mengunci pintu rumah, aku merasa seperti ada seseorang yang mengawasiku. Ku rasakan bulu tangan ku berdiri semua, seperti ada seseorang yang menyentuh tanganku dingiiin sekali, lama aku memandang rumah itu sebelum aku pulang,. “ma kenapa sih harus rumah yang itu?! Apa ga ada lagi rumah yang lebih bagus?” kataku menggerutu. “Gimana lagi rumah nya sudah dibayar lunas, barang-barang juga sudah dipindahkan” kata mamaku. “iya tapi rumah itu ngeri!!!” kataku dengan setengah berteriak.”udah udah gak usah ribut, beresin aja baju kamu sana!!” kata mamaku.
Ya, kami memang menumpang tinggal sementara di rumah tanteku sebelum kami mendapat kontrakan. Siang itu akhirnya kami semua pindah ke rumah kontrakan kami yang baru, bau apek yang sangat menyengat seperti rumah yang sudah bertahun-tahun tidak berpenghuni. “ih… bau, bau apa sih ini?” “iya bau!!!” kata adik-adikku. Aku cuma bisa terdiam “yah mau apa lagi, kami memang harus tinggal disini”, batinku.
Satu bulan sudah aku disini. Tapi rasa takut ku belum juga hilang, seolah ada yang terus mengawasiku di rumah ini. Tapi aku tudak tahu itu siapa, aku hanya bisa merasakan tanpa bisa melihatnya. “Ty…ty…”, kata papa ku memanggilku. “Tolong pijitin papa”, katanya lagi. Kemudian aku terbangun, ketika itu waktu menunjukkan pukul satu. Ya papa ku memang sudah lama sakit, dan hampir setiap malam kami anak-anaknya bergantian untuk memijit papa. Dan hari ini adalah giliranku untuk memijitnya, waktu menunjukkan pukul 2 ketika aku baru saja selesai memijit papaku.
Aku kembali ke kamar untuk tidur, ketika aku berjalan ke kamar. Aku merasa seseorang mengikutiku dari belakang. Kupalingkan wajahku kebelakang, tapi tidak ada siapa-siapa. Cepat-cepat aku berlari ke kamar, kunyalakan lampu kamarku. Tapi tiba-tiba “tuk!!!”, lampu di kamarku putus dan tidak bisa menyala. Jantungku semakin berdetak kencang, keringat dingin mengalir di dahiku dan aku merasa tiupan angin meniup telingaku. Cepat-cepat aku memejamkan mata, aku ingin hari segera pagi.
“Krek…krekkk…”, jantungku semakin bertedetak lebih kencang, aku merasa ada seseorang yang merangkak naik ke atas kasurku. Aku takut, tapi aku merasa penasaran. Aku lalu membuka mataku perlahan, tapi….tapi…!!!. Aku tercengang tak percaya dengan apa yang kulihat. Aku ingin berteriak dan berlari, tapi lidah dan kakiku terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Sesosok wanita berambut panjang berbaju putih berjalan menggeret kakinya. Kuku-kuku yang panjang dan hitam menyentuh kakiku, tangan itu dingiiiiinnn sekaliiii…!!!, dan merangkak naik ke atas kasurku. Aku hanya bisa memejamkan mata dan membaca ayat-ayat yang kutahu dalam hati. Pikiran ku kosong, hanya ayat-ayat alqur’an yang mengisi kepalaku. Perlahan aku merasakan sentuhan tangan itu menjauh dari ku. Aku lalu membuka mata dengan perlahan, dan aku tidak bisa memejamkan mata sampai adzan subuh berkomandang.
Seram…sunyi dan membuat bulu kudukku berdiri ketika pertama kali aku melihat…
rumah itu.apalagi ditambah pohon lengkeng yang lebat menambah angkernya rumah itu. “Hah…malam kali ya belum dipasang lampu.”, begitu kataku dalam hati. Apalagi ketika aku memasuki rumah, “rumah yang sangat seram”, dan aku merasakan sangat tidak nyaman ketika berada disana. “Ayo ma kita pulang, besok baru kita kesini lagi” kataku. Ketika aku akan mengunci pintu rumah, aku merasa seperti ada seseorang yang mengawasiku. Ku rasakan bulu tangan ku berdiri semua, seperti ada seseorang yang menyentuh tanganku dingiiin sekali, lama aku memandang rumah itu sebelum aku pulang,. “ma kenapa sih harus rumah yang itu?! Apa ga ada lagi rumah yang lebih bagus?” kataku menggerutu. “Gimana lagi rumah nya sudah dibayar lunas, barang-barang juga sudah dipindahkan” kata mamaku. “iya tapi rumah itu ngeri!!!” kataku dengan setengah berteriak.”udah udah gak usah ribut, beresin aja baju kamu sana!!” kata mamaku.
Ya, kami memang menumpang tinggal sementara di rumah tanteku sebelum kami mendapat kontrakan. Siang itu akhirnya kami semua pindah ke rumah kontrakan kami yang baru, bau apek yang sangat menyengat seperti rumah yang sudah bertahun-tahun tidak berpenghuni. “ih… bau, bau apa sih ini?” “iya bau!!!” kata adik-adikku. Aku cuma bisa terdiam “yah mau apa lagi, kami memang harus tinggal disini”, batinku.
Satu bulan sudah aku disini. Tapi rasa takut ku belum juga hilang, seolah ada yang terus mengawasiku di rumah ini. Tapi aku tudak tahu itu siapa, aku hanya bisa merasakan tanpa bisa melihatnya. “Ty…ty…”, kata papa ku memanggilku. “Tolong pijitin papa”, katanya lagi. Kemudian aku terbangun, ketika itu waktu menunjukkan pukul satu. Ya papa ku memang sudah lama sakit, dan hampir setiap malam kami anak-anaknya bergantian untuk memijit papa. Dan hari ini adalah giliranku untuk memijitnya, waktu menunjukkan pukul 2 ketika aku baru saja selesai memijit papaku.
Aku kembali ke kamar untuk tidur, ketika aku berjalan ke kamar. Aku merasa seseorang mengikutiku dari belakang. Kupalingkan wajahku kebelakang, tapi tidak ada siapa-siapa. Cepat-cepat aku berlari ke kamar, kunyalakan lampu kamarku. Tapi tiba-tiba “tuk!!!”, lampu di kamarku putus dan tidak bisa menyala. Jantungku semakin berdetak kencang, keringat dingin mengalir di dahiku dan aku merasa tiupan angin meniup telingaku. Cepat-cepat aku memejamkan mata, aku ingin hari segera pagi.
“Krek…krekkk…”, jantungku semakin bertedetak lebih kencang, aku merasa ada seseorang yang merangkak naik ke atas kasurku. Aku takut, tapi aku merasa penasaran. Aku lalu membuka mataku perlahan, tapi….tapi…!!!. Aku tercengang tak percaya dengan apa yang kulihat. Aku ingin berteriak dan berlari, tapi lidah dan kakiku terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Sesosok wanita berambut panjang berbaju putih berjalan menggeret kakinya. Kuku-kuku yang panjang dan hitam menyentuh kakiku, tangan itu dingiiiiinnn sekaliiii…!!!, dan merangkak naik ke atas kasurku. Aku hanya bisa memejamkan mata dan membaca ayat-ayat yang kutahu dalam hati. Pikiran ku kosong, hanya ayat-ayat alqur’an yang mengisi kepalaku. Perlahan aku merasakan sentuhan tangan itu menjauh dari ku. Aku lalu membuka mata dengan perlahan, dan aku tidak bisa memejamkan mata sampai adzan subuh berkomandang.
Langganan:
Postingan (Atom)